Om swastyastu,
Kira –kira,kalau punya sesuatu yang kita sayang trus pinjamkan ke orang,dan sesuatu itu rusak gimana ya rasanya??
Mungkin begitulah murkanya Tuhan dan alam sebagai sesuatu yang kita pinjam darinya dan ternyata tidak bisa kita jaga dengan baik.
Dengan hal yang kecil saja apa pernah kita telah merasa menjaga alam ini??
Sementara sekarang kita mengeluh…panas…panas…banget.
Siang itu memang sangat panas,namun aku harus mengikuti urutan prosesi upacara menjelang nyepi.
Aku ke pure dan melihat upacara persiapan upacara mekiyis/melasti.Upacara ini biasanya dilaksanakan tiga hari sebelum nyepi berlangsung.
Sebelum mereka ke laut,umat datang ke pure dan melaksanakan sembayang dengan mengambil air suci[nuur tirte],dilengkapi dengan kembang dan dupa untuk kelengkapan melasti.
Kenapa harus melakukan melasti??
Melasti yang asal katanya dari mala dan asti.Mala yang artinya kotoran atau penyakit,dan asti yang artinya membuang. Jadi Melasti[membuang kotoran,penyakit ]dan tujuan pokoknya mensucikan diri dan juga mensucikan peralatan yang digunakan untuk rangkai prosesi selanjutnya yang dinamakan tawur kesange.
Kenapa umat memilih laut?
Karena laut dalam konsep hindu adalah tempat pensucian terbaik yang asal muasal dalam kitab sebenarnya samudra[sam= kumpulan dra=air] di samping itu samudra diyakini sebagai tempatnya tirte amarte sanjiwani atau roh yang suci.Oleh karena itu sembahyang dilakukan untuk nedunang batare[menurunkan Tuhan ke bumi]
Setelah Mekiyas atau Melasti atau mensucikan diri,saatnya mensucikan yang namanya alam.
Alam dalam ajaran umat hindu terbagi tiga,Alam atas ,tengah,dan bawah. Alam atas dihuni oleh batare,tengah oleh kita manusia,dan bawah oleh bute kale ,mahluk yang punya energy negative terhadap kita manusia.
Karena bute kale ini tetap ciptaan Tuhan makanya kita juga harus tetap menghargainya dan tidak boleh diusir begitu saja namun dilakukan upacara khusus untuk menenangkan mereka agar tidak mengganggu saat catur brata nantinya.
Nah,upacara ini disebut Tawur Kesange,upacara korban suci untuk para bute kale.Yang dikorbankan adalah kulit dan daging hewan yang diolah dalam bentuk sesajen.
Setelah Melasti dan Tawur kesange mulailah untuk melakukan Catur Brata di Nyepi. Catur Brata Penyepian, yakni empat larangan yang dilakukan selama 24 jam. Empat larangan tersebut adalah amati geni (tidak menyalakan hawa (api) nafsu), amatikarya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak menikmati hiburan). Tidak makan, tidak tidur,dan tidak komunikasi.
Dengan ambuet/sinteng mengikat pinggang dan kepala dengan maksud mengontrol prilaku dan pikiran.
Setelah Catur Brata Penyepian selesai,barulah merayakan yang namanya Ngemba Geni[membuka api/membuka tahun dan semangat ] bersama keluarga.
Barulah setelah semua terselenggara maka dengan teman dan kerabat semua bertemu di Dharma Santy. Dharma santy ini sebagai ajaran suci damai atau simokrame[human relationship].Kalau ummat muslim mengenalnya dengan halal bil halal.
Satu hari silent.Just say SILENT DAY. Untuk sebuah kota di mana ada ribuan umat yang satu hari itu silent,tidak melakukan apa-apa,coba bayangkan berapa banyak energy yang tersave,mulai dari air,listrik dll.Begitu juga berapa banyak udara segar yang bisa kita hirup karena polusi tidak ada.Dan akhirnya kita bisa menyelamatkan bumi sepersekian persen dari kerusakan yang ada. Andai saja seminggu sekali atau sebulan sekali SILENT DAY ini hadir,yakin umur bumi akan lebih lama lagi,dan perlahan-lahan cuaca panas yang menyengat ini bisa jadi adem lagi.so, Our earth in our hands…
Matursuksme….