Meskipun Pemimpin Alqaeda Osama Bin Laden telah tewas dalam operasi intelejen yang dilakukan oleh Amerika Serikat, namun kematian osama ini perlu disikapi dengan peningkatan kewaspadaan, terutama di Indonesia yang sering mengalami aksi teror. Ini dikemukakan Sosiolog Agama Universitas Hasanuddin Prof Basyir Syam. Basyir Syam menilai kematian Osama Bin Laden bisa saja memicu aksi balas dendam dari pendukung pemimpin Al Qaeda tersebut
” Kematian Osama ini, akan menimbulkan reaksi balasan bagi pendukung jaringan Alqaeda, dan termasuk di indonesia aksi teror patut diwaspadai, apalagi di negeri ini memang sering terjadi aksi terorisme” kata Basyir syam di Makassar, Selasa (03/05)
Meski demikian disisi lain, Basyir Syam menilai, kematian Osama pun juga berdampak terhadap pergerakan jaringan Alqaeda, pasalnya Ruang gerak jaringan al qaeda untuk melalukan aksi teror menyempit karena Osama yang dikenal sebagai penyumbang dana dalam aksi teror telah tewas.
“ Osama semasa hidupnya menjadi penyumbang dana gerakan teroris di dunia, karena itu dengan kematian pemimpin Al Qaeda ini maka kemungkinan ruang gerak teroris didunia lebih kecil, karena Obama yang menajdi penyumbang dana telah tewas” tegasnya.
Lebih jauh Basyir mengungkapkan, islam tidak membenarkan gerakan terorisme, Basyir Syam berharap agar umat Islam di mana pun lebih mengutamakan perdamaian, moral dan berkebudayaan. Meskipun, dia menegaskan, secara umum Islam tidak pernah mengajarkan radikalisme.
Reporter Rahmadhani