Makassar,25/11 Walaupun RRI telah menjadi lembaga penyiaran publik, namun keberadaan radio tertua di Indonesia, ada yang menilai belum menjadi yang terdepan memberikan informasi kepada publik, RRI masih tertinggal dari lembaga penyiaran swasta. Ini diungkapkan Wakil Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional PRSSNI Sulawesi Selatan Yosi Karyadi pada dialog Penguatan RRI Sebagai Lembaga Penyiaran Publik LPP di RRI Makassar, Jumat 25/11
Menurut Yosi, RRI belum mengcover secara menyeluruh informasi yang dibutuhkan oleh publik. “ RRI harus menjdi yang terdepan, karena lembaga penyiaran saat ini lebih cepat menghadirkan informasi kepada publik” ungkapnya.
Menanggapi ini, Ketua Dewas LPP RR Zulhaqqi Hafidz mengakui, RRI kini dalam proses perubahan secara bertahap dari berbagai aspek. RRI kini berusaha menghadirkan dirinya sebagai lembaga yang independen dan netral demi kepentingan publik. Sayangnya, mengubah stigma RRI sebagai radio pemerintah sangat sulit, tetapi RRI saat ini, lanjut Zulhaqqi sudah sangat berubah kurang lebih lima tahun terakhir.
“ Ini bisa terlihat dari siaran nasionalPrograma 3 yang telah menjembatani publik dengan pemerintah, dan memang secara bertahap dilakukan perubahan dari beragai aspek” katanya
Perubahan tersebut menurut Zulhaqi dari content berita dan acara-acara yang disiarkan RRI yang kini telah banyak melibatkan publik. Selain itu, RRI juga tidak hanya tampil secara audio, tapi juga dapat didengarkan melalui streaming.
Pada dialog ini, hadir sebagai narasumber, Ketua KIP Sulsel Aswar Hasan, Wakil ketua PRSSNI Yosi Karyadi dan Ketua Dewas LPP RRI Zulhaqqi Hafidz.
Reporter : Rahmadhani